Kamis, 22 September 2011

Alat-alat Keselamatan Wajib Bagi Pekerja Tambang Bawah Tanah


Pekerja tambang bawah tanah memiliki tantangan dan resiko yang berbeda dibanding dengan mereka yang bekerja di permukaan.
Oleh karena itu para pekerja harus memperhatikan keamanan mereka dalam bekerja.


Berikut adalah alat keselamatan yang melekat pada seorang pekerja tambang bawah tanah:




1. Helm


Fungsi helm pengaman sudah jelas, untuk melindungi kepala dari jatuhan batu atau benda lainnya. Helm yang digunakan di terowongan agak berbeda dengan yang dipermukaan. Helm pekerja tambang bawah tanah memiliki tepi yang lebih melebar dengan cantelan di bagian depan untuk mengaitkan lampu kepala.


2. Lampu kepala

Malam dan siang hari di terowongan tak ada bedanya: sama-sama gelap. Itu sebab, lampu kepala jadi wajib dikenakan. Lampu ini bisa bertenaga aki (elemen basah) atau batere (elemen kering) yang digantung di pinggang. Dibanding batere, aki memiliki beberapa kelemahan. Selain ukuran dan bobot aki yang lebih berat, cairan asam sulfat yang bocor dapat merusak pakaian.

3. Kacamata keselamatan



Tidak hanya pekerja tambang bawah tanah, yang bekerja di permukaan pun sebenarnya wajib mengenakan alat pelindung ini. Untuk orang berkacamata minus atau plus, disediakan lensa khusus sesuai dengan kebutuhan yang bersangkutan. Yang pasti, lensa ini tidak boleh terbuat dari kaca, karena jika terjadi benturan dan lensa pecah, serpihan kaca malah akan membahayakan penggunanya.

4. Respirator


Respirator atau masker berguna untuk melindungi jalur pernapasan para pekerja. Respirator yang digunakan adalah respirator khusus, jadi tidak sekedar kain kasa putih yang biasa digunakan untuk menangkal influenza. Respirator ini mesti memiliki filter yang dapat diganti-ganti. Penggunaan filter harus disesuaikan dengan keadaaan, apakah untuk menangkal debu atau gas berbahaya.


5. Sabuk


Sabuk ini terutama digunakan sebagai cantelan berbagai alat keselamatan lain. Setidaknya ada dua alat yang melekat setia pada sabuk, aki/batere untuk lampu kepala dan self resquer. Sabuk juga dilengkapi kait di bagian belakang yang dapat digunakan untuk cantelan alat-alat tangan (kunci inggris, palu) atau senter.


6. Self resquer


Dalam kondisi darurat akibat kebakaran atau ditemukannya gas beracun, alat inilah yang dapat jadi penyelamat para pekerja. Alat ini dirancang dapat memasok oksigen secara mandiri kepada pekerja. Tidak lama memang, tapi ini diharapkan memberikan cukup waktu bagi pekerja untuk mencari jalan keluar atau mencapai tempat pengungsian yang lebih permanen.


7. Safety vest


Safety vest adalah nama lain untuk rompi keselamatan. Rompi ini diengkapi dengan iluminator, bahan yang dapat berpendar jika terkena cahaya. Bahan berpendar ini akan memudahkan dalam mengenali posisi pekerja ketika berada di kegelapan terowongan. Ini menjadi penting untuk menghindari tertabrak ketika mereka mesti bekerja dengan alat-alat berat.


8. Sepatu boot


Dengan kondisi terowongan yang umumnya berlumpur, sepatu boot menjadi kebutuhan pokok. Sepatu pendek hanya akan menyebabkan kaki terbenam dalam lumpur. Sepatu boot ini juga mesti dilengkapi dengan sol berlapis logam dan lapisan logam untuk melindungi jari kaki.


9. Alat tambahan


Untuk pekerja yang melakukan tugas khusus, alat pelindung ini bisa bertambah. Untuk bekerja di ketinggian, pekerja memerlukan safety harness. Alat ini digunakan sebagai pelindung jatuh, agar ketika terpeleset, pekerja tetap tertahan dan tidak berdebam. Pekerja yang melakukan pengelasan, juga membutuhkan alat pelindung mata atau muka khusus.

Jadi bisa tergambar tantangan yang dihadapi pekerja di terowongan. Selain lingkungan kerja yang lebih menantang, mereka pun diharuskan menenteng berbagai alat keselamatan yang nampak ribet dan berat.

0 komentar:

Posting Komentar